Jumat, 03 Agustus 2012

Cerita Dulu...

Mudik kata unik yang selalu ku nanti2, menyusuri jalanan ke sekolah ku dulu sepertinya aku masih bisa merasakan bau lumpur persawahan yang dulu begitu aku benci. Mata ku terpaku pada sebuah rumah mungil nan asri, masihkah disana ada Danil..? teman smp ku yang dulu suka mengejar2 ku sepanjang jalanan menuju sekolah." hei kancil...kancil kecil..tunggu" danil selalu berteriak2 dan mengolokku membuat aku terus berlari seperti kuda pacu untuk menghindarinya.

"nina..? kapan datang ?" seseorang menyapa ku dengan ramah dan mengagetkan aku dari lamunan tentang danil.
"Danil..? " ah..aku hanya bisa bengong dan tersenyum gugup.
"hallo..masih aja suka bengong ntar kemasukan setan loh" danil kembali mengolokku dengan jahil.
"iya nih..baru kemaren nyampe dan skrg pengen jalan2 lihat2 sekolah kita dulu"
"emang knp? ada yang di kangenin ya di sekolah dulu?" ah danil memang gak pernah berubah selalu  bercanda.
"enak aja..yg di kangenin sih gk ada tapi kl yg nyebelin sih ada yg suka buat bete suka ngejar2 ihh..amit2 deh"  aku hanya menjawab seenaknya, tapi tiba2 danil diam dan memandang lurus kedepan membuat aku sedikit ketakutan.
"kamu tau kenapa aku selalu mengejar2 mu saat smp dulu??" tanya danil dengan tatapan dingin, tatapan yg  belum pernah kulihat sebelumnya. aku hanya menggeleng ketakutan.
" jujur dulu aku begitu menyukai mu, tapi sayangnya kau tidak pernah memberiku kesempatan tapi..ya sudahlah...bukankah kau sekarang bahagia?? " danil tersenyum walau sedikit terpaksa aku hanya bisa mengangguk ketika danil pergi dan berlalu.


"Hah..?? ketemu danil..??? gak mungkin " dari cerita tiara aku baru tau kalau sejak tamat smp danil tidak melanjutkan sekolah nya dan memilih bekerja di sebuah pabrik pengolahan besi demi menghidupi keluarganya. sampai satu ketika sebuah kecelakaan terjadi di pabrik tempat kerja danil dan dia termasuk salah satu korban di dalamnya. tanpa terasa mata ku gerimis, dan kejadian senja tadi...?? ah danil ternayata itu yang ingin kau sampaikan pada ku sejak dulu...maafkan aku Danil.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar