Senin, 17 Juni 2013

BELAJAR MEMASAK




                                                                              
      
“Horee…besok  liburan “ teriak  Nina .sambil  meloncat  kegirangan  . “Libur  t’lah tiba ,libur t’lah tiba “ Nina bernyanyi ,nyanyi kecil  sambil  Berjalan pulang dari sekolahnya. Hari ini adalah hari terakhir ujian dan Nina akan libur selama seminggu, menunggu anak kelas VI ujian .
Pagi itu Nina bermain boneka sendirian “Ah bosan main boneka sendirian ,gak seru “ Gerutu Nina sambil membereskan boneka berbie nya . Hari itu Nina hanya bermain sendirian karena semua teman -  teman nya  pergi, Aurel pergi ke rumah neneknya di Jakarta, Nada pergi ke Puncak bersama keluarganya, Kila pergi ke rumah saudaranya di Bandung.
Nina mencoba menyalakan TV dan menonton beberapa acara, “Ah..sama saja, acara TV gak ada yang seru, isinya Cuma acara gossip” gumam Nina dengan kesal, Nina kembali mematikan TV dan berjalan dengan lesu kekamarnya. “tidur mungkin lebih enak kali yah..” bisik Nina dalam hati, Nina pun merebahkan tubuhnya ke kasur dan mencoba memejamkan mata.
Namun tiba-tiba hidungnya mencium aroma masakan yang sangat harum dan lezat, “Hhmmm…aroma apa ini..?” Tanya Nina dalam hati. Nina bangkit dari tempat tidurnya dan bergegas menuju dapur. Di dapur terlihat ibu sedang asyik memanggang sesuatu di oven. “sedang masak apa bu…? Tanya Nina sambil hidungnya mengendus-endus bau masakan yang ada di oven. “ohh..ibu baru saja membuat Brownies coklat keju, kamu pasti suka” kata ibu sambil tersenyum. “Bu boleh gak, aku mencoba buat kue seperti yang Ibu buat?” pinta Nina dengan manja. “ Tentu saja boleh, tapi tidak sekarang yah, karena bahan-bahannya sudah habis, bagaimana kalau besok pagi kita ke supermarket dan membeli bahan-bahan kue..?” Nina pun mengangguk sambil tersenyum. Tak lama brownies buatan ibu matang dan di keluarkan dari dalam oven. Tak perlu lama-lama, Nina segera mengambil pisau dan memotong brownies buatan ibu…”Hmm…lezaaaattt nyaaaa…” teriak Nina sambil memasukkan potongan-potongan brownies kemulutnya.
Pagi itu Nina dan Ibu pergi ke supermarket untuk membeli bahan-bahan kue. “Nin, bagaimana kalau hari ini kita belajar membuat kue bolu saja? “ Tanya Ibu sambil mendorong trolly di sela-sela rak bahan-bahan kue yang ada di supermarket. “ Memangnya kenapa Bu..? gak boleh yah… buat brownies seperti yang ibu buat kemarin ?” Tanya Nina sambil mengernyitkan dahinya. “Boleh saja sih…tapi brownies membuatnya agak  rumit dan bahannya lumayan banyak, nanti kamu bingung” jelas ibu sambil tersenyum “oke deh Bu.. bagaimana kalau kita buat bolu dengan parutan keju diatasnya, pasti enak..” balas nina sambil mengacungkan kedua jempolnya. Nina dan ibu pun tertawa bersama. Beberapa saat kemudian keranjang belanjaan Ibu dan Nina sudah penuh dengan bahan-bahan kue. Dan sesampainya di rumah Nina langsung berlari kedapur sambil membawa belanjaan bahan kue, keliahatanya dia sangat semangat sekali. “ Bu kita buat kuenya sekarang yah…udah gak sabar nih…” teriak Nina sambil meletakkan belanjaan di meja dapur. “ Sabar dong Nin..Ibu ganti baju dulu yah..” jawab Ibu sambil berlalu masuk ke kamarnya, dan kemudian keluar kembali setelah berganti baju.
Ibu mulai menyiapkan peralatan untuk membuat kue, ada mixer, mangkuk, spatula, dan baking pan atau panggangan bolu. “ Ayo nin, mulai kocok 6 butir telur dengan gula yang tadi ibu siapkan di gelas” Ibu memberi instruksi kepada Nina untuk memulai pembuatan kue bolu. “ Baik bu “ kata Nina dengan sigap, Nina pun mengambil mangkuk dan mixer, kemudian dia segera memecahkan enam butir telur dan mengocoknya dengan gula. “ Berapa lama di kocoknya Bu..? “ Tanya Nina sambil mengaduk-aduk mixer yang ada di tangannya. “ Sampai adonannya  mengembang dan kelihatan putih. Kira-kira 20 menit” ibu menjelaskan kepada Nina sambil mengambil beberapa bahan kue. “ Ini namanya pengembang ya,” kata ibu sambil memasukkan sesendok kecil pengembang. “gunanya untuk apa bu..?” Tanya Nina ingin tau. “Gunanya untuk membuat bolu mengembang dan tidak bantet, juga melembutkan” Ibu menjelaskan lagi. “Nah…kalau yang ini namanya vanili gunanya untuk membuat kue bolu yang kita buat beraroma harum”  Ibu kembali memasukkan vanili seujung sendok kecil. Tak lama kemudian adonan telur nina pun mulai mengembang dan berwarna putih kekuningan. Nina mulai menurunkan kecepatan mixernya untuk selanjutnya mematikan mixernya. “ Nah..tepung yang sudah ibu siapkan boleh di masukkan ke dalam adonan, lalu masukkan mentega cair yang sudah ibu siapkan di mangkuk kecil” Nina segera melakukan apa yang sudah di instruksikan Ibu. Untuk selanjutnya Nina memasukkan adonan kedalam cetakan kue bolu atau baking pan dan memanggangnya di kompor.
“Kira-kira sampai berapa lama di panggangnya Bu..?” Tanya Nina tak sabaran. “ Sabar ya…gak lama koq, kira-kira 30 menit” Nina hanya menganguk-angguk mendengar penjelasan ibu. Tak berapa lama kemudian, bolu buatan Nina pun di angkat ibu harumnya sangat menggoda hidung Nina.” Yeeee bolu ku jadiiii…berhasil..berhasil…horeeee” teriak nina sambil menyanyi ala kartun Dora di TV. Ibu hanya tertawa-tawa melihat tingkah Nina. “eittss..tapi belum di hias dengan parutan keju lho…”ibu mengingatkan Nina. “Ohh.. iyaaa lupaaa” Nina menepok jidatnya sambil tertawa-tawa. “Baik Bu kalau begitu Nina parut kejunya dulu ya…” Nina bergegas mengambil parutan keju di rak piring, dan segera memarut keju yang tadi di belinya di supermarket. Sementara Ibu mendinginkan Kue bolu dan kemudia mengoles atasnya dengan blue band. “ Nina yang tabur kejunya yah bu” pinta Nina sekali lagi Ibu hanya menganggguk mengiyakan. Setelah di tabur keju, kue bolu buatan Nina pun terlihat sangat indah dan menggoda selera. “Hmm..rasanya sayang ya kalau harus di potong dan di makan” kata nina sambil memutar-mutar piring kue bolu buatanya. Sementara Ibu hanya tersenyum melihat tingkah pola nina.
Tiba-tiba terdengar suara orang memberi salam dari luar pagar. “Assalamu’alaikum..” suara itu terdengar bergetar. Nina segera berlari keluar sambil memberi salam” Waalikum salammm” Nina membuka pagar dan di hadapannya berdirilah dua orang pengemis, seorang Ibu dan anaknya yang yang kurus dan berpakaian kumal. Si Ibu pengemis terlihat berdiri dengan susah payah karena kakinya terlihat sakit. “Maaf ada apa ya bu..? “ Tanya Nina kepada pengemis itu. “ Minta sedekahnya Nak, seiklasnya “ Si Ibu pengemis memohon sambil menengadah kan tangannya. “Tunggu ya Bu “ jawab Nina sambil berlari kedalam memanggil Ibunya “Buuu…diluar ada pengemis kasihan sekali lho...anaknya kurus sekali dan pakaiannya kotor” Nina menjelaskan kepada ibu, tak lama Ibu pun mengeluarkan selembar uang sepuluh ribu dari dompetnya dan menyerahkannya kepada Nina. “tolong berikan uang ini kepada mereka ya, oh ya..bagaimana kalau kamu membagi kue bolu buatan mu kepada mereka?” pinta Ibu kepada Nina sambil meyodorkan selembar uang. “ hmm…boleh juga Bu, hitung-hitung berbagi kebaikan, sapa tau bias dapat pahala, iya kan bu..??” Tanya Nina kembali, tak lama ibu pun memotong beberapa potong Bolu dan meletakkanya kedalam kotak makanan, Nina segera membawa kotak berisi kue bolu itu kedepan. “ Ini Bu, ada sedikit uang dan kue, mudah-mudahan ibu dan anak ibu suka ya” kata Nina sambil menyerahkan uang dan kotak makanan itu.  “Terimakasih banyak nak..mudah-mudahan Allah membalas kebaikan mu “ suara si ibu pengemis itu tampak bergetar begitu juga dengan tangannya yang memegang kotak berisi kue bolu, tiba-tiba saja air matanya mengalir membasahi pipinya. Tampak sang anak segera membuka kotak dan mengambil sepotong kue bolu dan melahapnya dengan rakus. “maklum nak, dari pagi dia belum makan, dia memang sangat lapar” jelas si Ibu pengemis sambil mengusap lembut kepala anaknya. Tak terasa mata Nina pun berkaca-kaca, tanpa terasa butiran air matanya juga mengalir di antara kedua pipinya. “ Sebentar Bu, saya akan ambilkan minum untuk anak Ibu ya” Nina segera berlari kedalam dan mengambil sebotol minuman dari dalam lemari es dan menyerahkanya kepada Ibu pengemis itu. “ Ini bu, bawalah “ Si ibu pengemis tak henti-hentinya mengucapkan terimakasih kepada Nina, sementara anaknya sibuk memakan potongan-potongan kue bolu buatan Nina, solah-olah itu adalah kue ter enak di dunia. Kemudian ibu pengemis dan anaknya pun berpamitan dan meninggalkan Nina yang berdiri terpaku di depan pagar sambil menghapus air matanya. “ Apa yang kamu pelajari hari ini Nin..? Tanya ibu tiba-tiba sambil menghapus butiran air mata yang tertinggal di pipi Nina, Nina hanya menggeleng sambil memeluk Ibunya. “Sesuatu yang mungkin buat kita tidak berarti atau biasa-bisa saja, bisa jadi akan sangat berharga untuk seseorang, seperti kue bolu buatan mu, kita belum tau seperti apa rasanya, enak atau tidak enak tapi ternyata untuk si Ibu pengemis dan anaknya sangatlah enak” Nina hanya mengangguk tersenyum, dan mengajak ibunya ke dapur untuk memotong kue bolu buatanya, akhirnya mereka pun duduk dan menonton TV sambil menikmati kue bolu buatan Nina. Nina tertawa sumringah saat Ibu memuji Kue Bolu buatan Nina sebagai kue ter enak di dunia.
*** Janganlah berhenti berbuat kebaikan sekecil apapun itu, karena sesuatu yang tidak berarti untuk mu bisa jadi akan sangat berarti untuk seseorang ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar