“Horee…besok liburan “ teriak Nina .sambil
meloncat kegirangan . “Libur
t’lah tiba ,libur t’lah tiba “ Nina bernyanyi ,nyanyi kecil sambil
Berjalan pulang dari sekolahnya. Hari ini adalah hari terakhir ujian dan
Nina akan libur selama seminggu, menunggu anak kelas VI ujian .
Pagi
itu Nina bermain boneka sendirian “Ah bosan main boneka sendirian ,gak seru “ Gerutu
Nina sambil membereskan boneka berbie nya . Hari itu Nina hanya bermain
sendirian karena semua teman - teman
nya pergi, Aurel pergi ke rumah neneknya
di Jakarta, Nada pergi ke Puncak bersama keluarganya, Kila pergi ke rumah
saudaranya di Bandung.
Nina
mencoba menyalakan TV dan menonton beberapa acara, “Ah..sama saja, acara TV gak
ada yang seru, isinya Cuma acara gossip” gumam Nina dengan kesal, Nina kembali
mematikan TV dan berjalan dengan lesu kekamarnya. “tidur mungkin lebih enak
kali yah..” bisik Nina dalam hati, Nina pun merebahkan tubuhnya ke kasur dan
mencoba memejamkan mata.
Namun
tiba-tiba hidungnya mencium aroma masakan yang sangat harum dan lezat, “Hhmmm…aroma
apa ini..?” Tanya Nina dalam hati. Nina bangkit dari tempat tidurnya dan
bergegas menuju dapur. Di dapur terlihat ibu sedang asyik memanggang sesuatu di
oven. “sedang masak apa bu…? Tanya Nina sambil hidungnya mengendus-endus bau
masakan yang ada di oven. “ohh..ibu baru saja membuat Brownies coklat keju,
kamu pasti suka” kata ibu sambil tersenyum. “Bu boleh gak, aku mencoba buat kue
seperti yang Ibu buat?” pinta Nina dengan manja. “ Tentu saja boleh, tapi tidak
sekarang yah, karena bahan-bahannya sudah habis, bagaimana kalau besok pagi
kita ke supermarket dan membeli bahan-bahan kue..?” Nina pun mengangguk sambil
tersenyum. Tak lama brownies buatan ibu matang dan di keluarkan dari dalam
oven. Tak perlu lama-lama, Nina segera mengambil pisau dan memotong brownies
buatan ibu…”Hmm…lezaaaattt nyaaaa…” teriak Nina sambil memasukkan potongan-potongan
brownies kemulutnya.
Pagi
itu Nina dan Ibu pergi ke supermarket untuk membeli bahan-bahan kue. “Nin,
bagaimana kalau hari ini kita belajar membuat kue bolu saja? “ Tanya Ibu sambil
mendorong trolly di sela-sela rak bahan-bahan kue yang ada di supermarket. “ Memangnya
kenapa Bu..? gak boleh yah… buat brownies seperti yang ibu buat kemarin ?”
Tanya Nina sambil mengernyitkan dahinya. “Boleh saja sih…tapi brownies
membuatnya agak rumit dan bahannya
lumayan banyak, nanti kamu bingung” jelas ibu sambil tersenyum “oke deh Bu..
bagaimana kalau kita buat bolu dengan parutan keju diatasnya, pasti enak..”
balas nina sambil mengacungkan kedua jempolnya. Nina dan ibu pun tertawa
bersama. Beberapa saat kemudian keranjang belanjaan Ibu dan Nina sudah penuh
dengan bahan-bahan kue. Dan sesampainya di rumah Nina langsung berlari kedapur
sambil membawa belanjaan bahan kue, keliahatanya dia sangat semangat sekali. “
Bu kita buat kuenya sekarang yah…udah gak sabar nih…” teriak Nina sambil
meletakkan belanjaan di meja dapur. “ Sabar dong Nin..Ibu ganti baju dulu
yah..” jawab Ibu sambil berlalu masuk ke kamarnya, dan kemudian keluar kembali
setelah berganti baju.
Ibu
mulai menyiapkan peralatan untuk membuat kue, ada mixer, mangkuk, spatula, dan
baking pan atau panggangan bolu. “ Ayo nin, mulai kocok 6 butir telur dengan gula
yang tadi ibu siapkan di gelas” Ibu memberi instruksi kepada Nina untuk memulai
pembuatan kue bolu. “ Baik bu “ kata Nina dengan sigap, Nina pun mengambil
mangkuk dan mixer, kemudian dia segera memecahkan enam butir telur dan
mengocoknya dengan gula. “ Berapa lama di kocoknya Bu..? “ Tanya Nina sambil
mengaduk-aduk mixer yang ada di tangannya. “ Sampai adonannya mengembang dan kelihatan putih. Kira-kira 20
menit” ibu menjelaskan kepada Nina sambil mengambil beberapa bahan kue. “ Ini
namanya pengembang ya,” kata ibu sambil memasukkan sesendok kecil pengembang.
“gunanya untuk apa bu..?” Tanya Nina ingin tau. “Gunanya untuk membuat bolu mengembang
dan tidak bantet, juga melembutkan” Ibu menjelaskan lagi. “Nah…kalau yang ini
namanya vanili gunanya untuk membuat kue bolu yang kita buat beraroma harum” Ibu kembali memasukkan vanili seujung sendok
kecil. Tak lama kemudian adonan telur nina pun mulai mengembang dan berwarna
putih kekuningan. Nina mulai menurunkan kecepatan mixernya untuk selanjutnya
mematikan mixernya. “ Nah..tepung yang sudah ibu siapkan boleh di masukkan ke
dalam adonan, lalu masukkan mentega cair yang sudah ibu siapkan di mangkuk
kecil” Nina segera melakukan apa yang sudah di instruksikan Ibu. Untuk selanjutnya
Nina memasukkan adonan kedalam cetakan kue bolu atau baking pan dan
memanggangnya di kompor.
“Kira-kira
sampai berapa lama di panggangnya Bu..?” Tanya Nina tak sabaran. “ Sabar ya…gak
lama koq, kira-kira 30 menit” Nina hanya menganguk-angguk mendengar penjelasan
ibu. Tak berapa lama kemudian, bolu buatan Nina pun di angkat ibu harumnya
sangat menggoda hidung Nina.” Yeeee bolu ku jadiiii…berhasil..berhasil…horeeee”
teriak nina sambil menyanyi ala kartun Dora di TV. Ibu hanya tertawa-tawa
melihat tingkah Nina. “eittss..tapi belum di hias dengan parutan keju lho…”ibu
mengingatkan Nina. “Ohh.. iyaaa lupaaa” Nina menepok jidatnya sambil
tertawa-tawa. “Baik Bu kalau begitu Nina parut kejunya dulu ya…” Nina bergegas
mengambil parutan keju di rak piring, dan segera memarut keju yang tadi di belinya
di supermarket. Sementara Ibu mendinginkan Kue bolu dan kemudia mengoles
atasnya dengan blue band. “ Nina yang tabur kejunya yah bu” pinta Nina sekali
lagi Ibu hanya menganggguk mengiyakan. Setelah di tabur keju, kue bolu buatan
Nina pun terlihat sangat indah dan menggoda selera. “Hmm..rasanya sayang ya
kalau harus di potong dan di makan” kata nina sambil memutar-mutar piring kue
bolu buatanya. Sementara Ibu hanya tersenyum melihat tingkah pola nina.
Tiba-tiba
terdengar suara orang memberi salam dari luar pagar. “Assalamu’alaikum..” suara
itu terdengar bergetar. Nina segera berlari keluar sambil memberi salam”
Waalikum salammm” Nina membuka pagar dan di hadapannya berdirilah dua orang
pengemis, seorang Ibu dan anaknya yang yang kurus dan berpakaian kumal. Si Ibu
pengemis terlihat berdiri dengan susah payah karena kakinya terlihat sakit.
“Maaf ada apa ya bu..? “ Tanya Nina kepada pengemis itu. “ Minta sedekahnya
Nak, seiklasnya “ Si Ibu pengemis memohon sambil menengadah kan tangannya. “Tunggu
ya Bu “ jawab Nina sambil berlari kedalam memanggil Ibunya “Buuu…diluar ada
pengemis kasihan sekali lho...anaknya kurus sekali dan pakaiannya kotor” Nina
menjelaskan kepada ibu, tak lama Ibu pun mengeluarkan selembar uang sepuluh
ribu dari dompetnya dan menyerahkannya kepada Nina. “tolong berikan uang ini
kepada mereka ya, oh ya..bagaimana kalau kamu membagi kue bolu buatan mu kepada
mereka?” pinta Ibu kepada Nina sambil meyodorkan selembar uang. “ hmm…boleh
juga Bu, hitung-hitung berbagi kebaikan, sapa tau bias dapat pahala, iya kan
bu..??” Tanya Nina kembali, tak lama ibu pun memotong beberapa potong Bolu dan
meletakkanya kedalam kotak makanan, Nina segera membawa kotak berisi kue bolu
itu kedepan. “ Ini Bu, ada sedikit uang dan kue, mudah-mudahan ibu dan anak ibu
suka ya” kata Nina sambil menyerahkan uang dan kotak makanan itu. “Terimakasih banyak nak..mudah-mudahan Allah
membalas kebaikan mu “ suara si ibu pengemis itu tampak bergetar begitu juga
dengan tangannya yang memegang kotak berisi kue bolu, tiba-tiba saja air
matanya mengalir membasahi pipinya. Tampak sang anak segera membuka kotak dan
mengambil sepotong kue bolu dan melahapnya dengan rakus. “maklum nak, dari pagi
dia belum makan, dia memang sangat lapar” jelas si Ibu pengemis sambil mengusap
lembut kepala anaknya. Tak terasa mata Nina pun berkaca-kaca, tanpa terasa
butiran air matanya juga mengalir di antara kedua pipinya. “ Sebentar Bu, saya
akan ambilkan minum untuk anak Ibu ya” Nina segera berlari kedalam dan
mengambil sebotol minuman dari dalam lemari es dan menyerahkanya kepada Ibu
pengemis itu. “ Ini bu, bawalah “ Si ibu pengemis tak henti-hentinya
mengucapkan terimakasih kepada Nina, sementara anaknya sibuk memakan
potongan-potongan kue bolu buatan Nina, solah-olah itu adalah kue ter enak di
dunia. Kemudian ibu pengemis dan anaknya pun berpamitan dan meninggalkan Nina
yang berdiri terpaku di depan pagar sambil menghapus air matanya. “ Apa yang
kamu pelajari hari ini Nin..? Tanya ibu tiba-tiba sambil menghapus butiran air
mata yang tertinggal di pipi Nina, Nina hanya menggeleng sambil memeluk Ibunya.
“Sesuatu yang mungkin buat kita tidak berarti atau biasa-bisa saja, bisa jadi
akan sangat berharga untuk seseorang, seperti kue bolu buatan mu, kita belum
tau seperti apa rasanya, enak atau tidak enak tapi ternyata untuk si Ibu
pengemis dan anaknya sangatlah enak” Nina hanya mengangguk tersenyum, dan
mengajak ibunya ke dapur untuk memotong kue bolu buatanya, akhirnya mereka pun
duduk dan menonton TV sambil menikmati kue bolu buatan Nina. Nina tertawa
sumringah saat Ibu memuji Kue Bolu buatan Nina sebagai kue ter enak di dunia.
***
Janganlah berhenti berbuat kebaikan sekecil apapun itu, karena sesuatu yang
tidak berarti untuk mu bisa jadi akan sangat berarti untuk seseorang ***